Selasa, 28 Januari 2014

2 Solusi Mencegah Anak Jatuh Dari Tempat Tidur

tempat tidurDi saat imut imutnya bayi / anak kita, sekitar setelah usia 6 bulan maka kita orangtua harus lebih sering berhati-hati karena anak sudah mulai bisa merangkak dan lebih aktif bergerak. Tentu orangtua senang akan perkembangan anak, namun disisi lain ada bahaya yang mengintai, salah satunya anak jatuh dari tempat tidur.
Anak kami, Khalif pernah mengalami jatuh dari tempat tidur sebanyak 3 kali. Selain itu dia juga pernah jatuh dari toilet sekali dengan kepala belakang terlebih dahulu membentur laintai. Saat jatuh dari tempat tidur anak berusia 7 bulan (belajar merangkak), 10 bulan (merangkak lebih cepat), dan 13 bulan (sudah bisa berjalan).
Saya sangat merasa bersalah ketika anak terjatuh dari tempat tidur dan toilet. Aktifnya anak memang harus diiringi orangtua yang semakin aktif menjaganya. Pun begitu meski kita sudah siaga menjaga anak, ada kalanya orangtua lalai juga bisa karena orangtua mengantuk, kecapean, dan lainnya.
Saya pernah bertanya kepada beberapa teman yang memiliki anak, semuanya kompak mengatakan bahwa anak-anak mereka pernah merasakan jatuh dari tempat tidur. Namun tentu itu tidak menjadikan orangtua tenang karena banyak kejadian mengerikan ketika anak jatuh dari tempat tidur seperti meninggal dunia, retak tulang, penglihatan bermasalah, dan lainnya.

Efek/Gejala Anak Jatuh dari Tempat Tidur

Seperti dikutip dari web ayahbunda, jika bayi jatuh pada usia sekitar 5 bulan, relatif aman karena kepala bayi masih elastis. Namun tentu akan lebih bahaya ketika anak jatuh saat usia lebih besar. Beberapa akibat anak jatuh dari tempat tidur antara lain :
  1. Mual dan Muntah.
  2. Pingsan atau penurunan kesadaran. Ini mungkin terjadi karena ada gangguan syaraf setelah terjatuh.
  3. Benjolan pada bagian yang terjatuh.
  4. Demam / panas. Nah ini yang terjadi saat khalif jatuh diusia 13 bulan. Setelah jatuh dari tempat tidur, dia nangis tanpa suara. Sesaat kami kaget sampai akhirnya dia nangis bersuara. Langsung kami cek kepalanya apakah ada benjolan atau darah. Setelah di usap-usap kepalanya alhamdulillah tidak ada apa-apa. Namun ternyata keesokan harinya, anak kami jadi demam / panas badannya. Ini pertanda adanya perubahan sistem karena otak mengatur sistem yang ada di tubuh kita seperti suhu, kecepatan detak jantung, kecepatan frekuensi napas, dan lainnya.

Solusi

Untuk mencegah anak jatuh dari tempat tidur, ada 2 solusi yang kami lakukan :
  1. Jika memang terpaksa tempat tidur harus menggunakan dipan, maka siapkan bantalan/ kasur tipis di sekitar dipan tempat tidur. Atau sisipkan beberapa bantal guling di pinggir dipan.
  2. Sebenarnya cara terbaik adalah tidak menggunakan dipan. Akhirnya cara ini kami lakukan karena anak sudah bisa berjalan dan tentu lebih riskan terjatuh dari tempat tidur jika masih menggunakan dipan. Jadi tempat tidur hanya beralaskan kasur saja. Dengan adanya dipan pun cukup membahayakan seperti anak bisa terbentur kayu dipan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar