Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak Tips dan Posisi Tidur Untuk Ibu
Hamil - Tidur bagi ibu hamil merupakan sebuah kebutuhan. Adanya janin
dalam perut memberikan ketegangan pada tubuh ibu, itu sebabnya ibu hamil
cepat lelah dan membutuhkan waktu istirahat yang lebih banyak.
Tips dan posisi tidur untuk ibu hamil, agar perkembangan janin baik,
seorang ibu harus memperhatikan kualitas maupun posisi tudur.
Berikut 10 tips yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil seperti dikutip
dari coolhealthtips, Kamis (29/3/2012) antara lain:
1. Perbanyak Istirahat
Selama masa kehamilan cobalah untuk beristirahat sebanyak mungkin dan
cobalah untuk menambah jam tidur Anda.
2. Tetapkan Jam Malam
Tidur di jam yang sama setiap malam akan membiasakan tubuh memiliki
jadwal khusus untuk beristirahat. Hal ini bagus untuk kesehatan ibu dan
janin.
3. Tidur dengan Posisi Kepala dan Leher Terangkat.
Tips dan posisi tidur untuk ibu hamil, tidur dengan kepala dan leher
diangkat dapat menurunkan asam lambung.
4. Hindari Mimpi Buruk
Pikiran yang penuh beban ketika pergi tidur kadang akan terbawa sampai
ke mimpi. Untuk menghindari mimpi buruk, berbagilah dengan pasangan
mengenai masalah dan ketakutan Anda dan hindari makan malam yang terlalu
banyak.
5. Gunakan Bantal Tambahan
Pada trimester pertama kehamilan,
Anda dapat menggunakan bantal tambahan antara lutut atau di bawah perut
agar badan lebih nyaman ketika tidur.
6. Pakailah Bantal Panjang
Anda akan dapat menikmati tidur yang lebih baik pada trimester kedua
kehamilan dengan menempatkan bantal di antara kedua lutut dan bantal
yang memanjang dari punggung hingga perut.
7. Tidur Miring ke Kiri
Pada trimester ketiga, cobalah untuk tidur miring ke kiri sehingga
sirkulasi darah dapat ditingkatkan ke arah rahim, janin dan ginjal.
Sirkulasi darah pada jantung juga dapat ditingkatkan dengan cara ini.
8. Lakukan Aktivitas Kecil
Memasuki trimester ketiga, ibu hamil kadang tidak bisa tidur di malam
hari. Lakukan beberapa kegiatan seperti menonton TV dan mendengarkan
musik sebelum Anda mencoba untuk tidur kembali.
9. Atasi Kram Kaki
ibu hamil kadang mengalami kram di kaki, untuk mengatasinya luruskan
kaki dan gerak-gerakkan kaki Anda ke atas ketika sedang berbaring di
tempat tidur.
Masa kehamilan menuntut ibu untuk lebih banyak beristirahat dan tidak
stres karena hal ini akan menjamin pertumbuhan janin yang sehat.
Hindarilah melakukan pekerjaan yang berat, olah raga yang teratur dan
makan makanan yang bergizi - Tips dan Posisi Tidur Untuk Ibu Hamil.
Melayani pemuatan iklan baris dan kolom untuk sejumlah surat kabar seluruh Banten. Cukup telpun atau sms kami datang, pasti cepat, mudah dan murah adalah motto kami. Terima iklan... untuk: Pengumuman, Lelang, pengobatan, Lowongan Kerja, Jual-Beli Mobil/ Motor, Dealer/ Showroom kendaraan, Kredit/ Leasing, Rupa-rupa Produk, Jual-Beli Rumah/ Tanah/ Ruko, Hewan, Tanaman, daniklanlain-lain. Cara Pengorderan Untuk iklan Kolom materi iklan dalam bentuk CD, Lalu kirim Melalui e-mail : nurcahyono208@gmail.com atau kami ambil ketempat Anda. Untuk iklan Baris bisa dikirim melalui SMS 021-3335 4997, 081384681151. Setelah mengirim e-mail harap konfirmasikan kepada kami ditelp: 021–33354997, 081384681151. Penerimaan iklan ( Dead Line) iklan baris di Semua Koran sampai dengan jam 16.00 WIB, - Dead Line materi iklan kolom 2 hari sebelum iklan terbit. Pembayaran melalui Bank BCA
Berinvestasilah pada potensi anda, karena itu kekuatan anda, biarlah kelemahan anda terdidik secara alamiah. apa potensi anda secara genetik, apa yang membuat anda semagat dalam belajar dan berkerja..? apa passion anda sebenarnya..? kalau mau kuliah masuk pragram apa..? dan bagai mana anda menempatkan diri dan mengarahkan anak anda ..? cara meningkatkan dan mengali potensi anak anda..? temukan jawabanya hanya di test STIPIn, janga sampai terlambat mengetahui potensi anda dan anak anda. agar biaya dan waktu anda tidak sia-sia, biaya test sagat terjangkau untuk seumur hidup hanya berinvestasi Rp 250 Ribu, hubungi nur cahyono telp 0813 8468 1151
Untuk informasi pemasangan iklan dan kerjasama media partner silahkan menghubungi:
Aulia Advertising, Jl H. Rean Komplek Pamulang Regency Blok B 1 N0 15 Benda Baru Pamulang, Tangsel telp 021 93476893, 0213354997,081384681151, email: nurcahyono208@gmail.com/nurcahyono52@yahoo.com
Untuk informasi pemasangan iklan dan kerjasama media partner silahkan menghubungi:
Aulia Advertising, Jl H. Rean Komplek Pamulang Regency Blok B 1 N0 15 Benda Baru Pamulang, Tangsel telp 021 93476893, 0213354997,081384681151, email: nurcahyono208@gmail.com/nurcahyono52@yahoo.com
Untuk informasi pemasangan iklan dan kerjasama media partner silahkan menghubungi:
Aulia Advertising, Jl H. Rean Komplek Pamulang Regency Blok B 1 N0 15 Benda Baru Pamulang, Tangsel telp 021 93476893, 0213354997,081384681151, email: nurcahyono208@gmail.com/nurcahyono52@yahoo.com
Hanya dengan sistem Islam-lah peran ibu akan dihidupkan kembali sebagaimana
fitrahnya
KEBANYAKAN wanita yang hidup di zaman kapitalis seperti saat ini, lebih
banyak memilih bekerja di luar rumah daripada mengurus rumah tangganya dan
anak-anaknya dirumah. Status ibu yang disandangnya hanya sebatas gelar karena
telah melahirkan anak-anaknya, sementara perannya sebagai seorang ibu
diserahkan kepada para baby sister atau para pembantu. Bahkan ada anak yang
lebih dekat dengan baby sisternya daripada ibunya.
Semua ini terjadi karena pada sistem kapitalis seperti saat ini, uang adalah
segalanya. Materilah tujuan utama hidupnya.
Bukan cuma ayah yang bekerja diluar rumah, seorang ibu pun berlomba-lomba
mencari harta dengan bekerja meninggalkan anak-anaknya di rumah. Mereka merasa cukup
menjadi ibu yang baik ketika dapat memenuhi semua kebutuhan anaknya dengan
materi.
Padahal tugas ibu yang sesungguhnya bukan sekedar menyediakan materi bagi
anak.
Tugas ibu adalah sebagai ummu warobatul bait (ibu pengatur rumah tangga).
Yang memelihara keluarga, suami dan juga anak.
Ibu adalah orang pertama yang memberikan pendidikan pada anak-anaknya.
Dengan didikan ibu yang sholehah akan melahirkan anak-anak yang berakhlah
baik, dimana anak adalah generasi penerus bangsa.
Jika generasi mudanya bermutu maka negara tersebut akan menjadi negara yang
kuat. Dan dengan sistem Islam-lah peran ibu akan dihidupkan kembali sebagaimana
fitrahnya, yaitu pencetak generasi-generasi muda yang berakhlak mulia dan
bermutu, sehingga dapat meneruskan kembali kehidupan Islam di dunia.
Dengan “Hari Ibu”, semoga para wanita sadar dan disadarkan akan peran dan
tugasnya yang mulia yaitu sebagai ummu warobatul bait.
Hanya dengan sistem Islam-lah peran ibu akan dihidupkan kembali sebagaimana
fitrahnya
KEBANYAKAN wanita yang hidup di zaman kapitalis seperti saat ini, lebih
banyak memilih bekerja di luar rumah daripada mengurus rumah tangganya dan
anak-anaknya dirumah. Status ibu yang disandangnya hanya sebatas gelar karena
telah melahirkan anak-anaknya, sementara perannya sebagai seorang ibu
diserahkan kepada para baby sister atau para pembantu. Bahkan ada anak yang
lebih dekat dengan baby sisternya daripada ibunya.
Semua ini terjadi karena pada sistem kapitalis seperti saat ini, uang adalah
segalanya. Materilah tujuan utama hidupnya.
Bukan cuma ayah yang bekerja diluar rumah, seorang ibu pun berlomba-lomba
mencari harta dengan bekerja meninggalkan anak-anaknya di rumah. Mereka merasa cukup
menjadi ibu yang baik ketika dapat memenuhi semua kebutuhan anaknya dengan
materi.
Padahal tugas ibu yang sesungguhnya bukan sekedar menyediakan materi bagi
anak.
Tugas ibu adalah sebagai ummu warobatul bait (ibu pengatur rumah tangga).
Yang memelihara keluarga, suami dan juga anak.
Ibu adalah orang pertama yang memberikan pendidikan pada anak-anaknya.
Dengan didikan ibu yang sholehah akan melahirkan anak-anak yang berakhlah
baik, dimana anak adalah generasi penerus bangsa.
Jika generasi mudanya bermutu maka negara tersebut akan menjadi negara yang
kuat. Dan dengan sistem Islam-lah peran ibu akan dihidupkan kembali sebagaimana
fitrahnya, yaitu pencetak generasi-generasi muda yang berakhlak mulia dan
bermutu, sehingga dapat meneruskan kembali kehidupan Islam di dunia.
Dengan “Hari Ibu”, semoga para wanita sadar dan disadarkan akan peran dan
tugasnya yang mulia yaitu sebagai ummu warobatul bait.
Oleh: Noor Afeefa
Tak ada kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi anak Indonesia saat ini
melainkan prihatin dan miris. Setidaknya hal ini sejalan dengan apa yang
diungkap oleh Komnas PA tentang banyaknya jumlah anak yang mengalami kekerasan
khususnya kekerasan seksual di tahun 2013 ini. Ketua Komnas PA juga menyatakan
bahwa 80 persen kekerasan seksual tersebut terjadi di dalam rumah oleh
orang-orang terdekat seperti paman, bahkan orang tua sendiri.
Dengan demikian kondisi ini menunjukkan bahwa rumah sudah jarang
bisa menjadi tempat mencari perlindungan bagi anak (Metrotvnews.com, 18 Juli
2013).
Kondisi memprihatinkan tersebut mungkin sedikit terobati melalui peringatan
Hari Anak Nasional yang tahun ini bertema ‘Indonesia Yang Ramah dan Peduli Anak
Dimulai Dari Pengasuhan Dalam Keluarga’. Mengapa? Sebab, harapanya
jika keluarga atau rumah mampu bersikap ramah dan peduli pada anak, maka salah
satu faktor penyebab terbesar masalah kekerasan pada anak dianggap sudah
teratasi. Melalui tema tersebut, diharapkan terwujudnya rumah sebagai
tempat teraman bagi anak. Bahkan Kemen PP-PA juga menginisiasi program
kota ramah anak sebagai bentuk intervensi demi mewujudkan perlindungan terhadap
anak Indonesia.
Masalahnya, bagaimana mewujudkan rumah yang aman bagi anak dalam sistem
sekuler kapitalistik seperti sekarang ini? Mungkinkah hal ini terwujud?
Dan apa yang seharusnya dilakukan? Kapitalisme Hancurkan Tatanan Keluarga
Harus diakui bahwa keluarga memang berperan dalam menekan angka kekerasan
terhadap anak. Dalam banyak kasus hilangnya keamanan dan kesejahteraan
dalam keluarga telah berdampak pada rentannya tindak kekerasan terhadap
anak. Oleh karena itu, mengembalikan fungsi keluarga agar terwujud
keamanan dan seksejahteraan seakan menjadi satu-satunya harapan agar masalah
ini teratasi. Persoalannya, benarkah demikian keadaannya?
Sebenarnya berbagai upaya dan propaganda untuk mengembalikan fungsi keluarga
sudah jamak dilakukan. Peringatan Hari Keluarga Nasional juga sering
menjadi momentum untuk mengembalikan fungsi keluarga. Berbagai kampanye
tentang pentingnya institusi keluarga selalu memenuhi iklan layanan
masyarakat. Masyarakat pun sebenarnya cukup paham dengan masalah
tersebut. Namun tentu saja, upaya untuk mewujudkan hal tersebut tidak
semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan hampir dikatakan mustahil mewujudkan
keluarga atau rumah yang ramah terhadap anak dalam sistem yang selalu
melahirkan kemiskinan dan ketidakamanan ini.
Keluarga pada saat ini sesungguhnya tengah dihadapkan pada persoalan berat,
terutama masalah kemiskinan dan hilangnya fungsi keluarga akibat kesempitan
hidup yang dibentuk oleh sistem sekuler kapitalis. Seorang ayah yang
sudah mengetahui bahwa anak adalah aset bagi masa depannya dan harus
dilindungi, mengapa bisa berbuat aniaya kepada anaknya sendiri? Semua itu
bisa terjadi karena kehidupan keluarga tidak layak. Jika sebuah rumah
sederhana harus dihuni oleh beberapa anggota keluarga, bercampur baur antara
laki-laki dan perempuan, tidak terlindungi aurat masing-masing jenis, sedangkan
pemahaman mereka jauh dari aturan Islam, maka kondisi seperti ini tentu sangat
tidak aman bagi anak.
Kondisi yang menimpa keluarga tersebut tentu tidak semata-mata karena faktor
internal. Bagaimana pun pelaksanaan tatanan berkeluarga membutuhkan
ruang, fasilitas dan aturan main yang baik. Sedangkan semua itu sangat dipengaruhi
oleh faktor eksternal, yaitu sistem ekonomi yang mensejahterakan dan pola
kehidupan sosial yang ada di masyarakat.
Dengan demikian, mewujudkan tempat yang ramah bagi anak tentu tidak bisa
serta merta dengan mengembalikan fungsi keluarga saja. Jika hal itu
menjadi satu-satunya solusi dan harapan, maka bisa dikatakan penyelesaiannya
tidak menyentuh akar persoalan dan harapan pun sia-sia.
Memang, jika para ibu sadar akan kewajibannya menjaga anak-anak, mungkin
akan lebih dapat mengurangi kejadian yang tidak dikehendaki itu, dibandingkan
jika mereka tidak peduli dengan kewajiban-kewajibannya terhadap anak.
Meski demikian, untuk bisa mewujudkan itu semua membutuhkan upaya yang amat berat,
bahkan bisa dikatakan mustahil mencapai tingkat ideal. Mengapa?
Sesungguhnya kemiskinan yang dihadapi keluarga adalah masalah
sistemik. Kemiskinan keluarga hanyalah imbas dari rusaknya tatanan
ekonomi yang diterjadi pada bangsa ini. Minimnya tempat tinggal adalah
hal yang harus dibayar oleh keluarga dengan penghasilan yang minim.
Upaya untuk memberikan pemahaman agar terwujud persepsi yang benar tentang
hak-hak anak kepada seluruh anggota keluarga pun tidak mudah. Tak hanya
itu, keterbatasan ekonomi juga memaksa keluarga melanggar rambu-rambu syariah
yang harus ditegakkan. Misalnya, pemisahan tempat tidur antara laki-laki
dan perempuan, menutup aurat, dan lain-lain. Di samping itu, keluarga
memerlukan sarana fisik untuk menjaga aurat antar penghuni rumah sehingga tidak
mudah menimbulkan rangsangan antar lawan jenis. Semua itu tak bisa
lepas dari kemiskinan yang telah diciptakan oleh kapitalisme.
Dengan demikian, agar keluar dari keterbatasan fisiknya, keluarga
membutuhkan peran negara dan masyarakat dalam membangun sistem ekonomi yang
handal. Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga sering terbentur oleh
perkara yang menjadi kewenangan negara. Ini dari sisi ekonomi.
Dari sisi keamanan, menciptakan lingkungan yang aman bagi anak pun menjadi
perkara yang tidak mudah jika diserahkan kepada keluarga saja. Dalam
banyak hal, faktor pemicu kekerasan (seksual) pada anak justru berasal dari
luar lingkungan anak yang kemudian dibawa ke dalam rumah.
Hal itu bisa berkaitan dengan rusaknya persepsi masyarakat tentang
perempuan, seperti maraknya tayangan porno dan pergaulan bebas di
masyarakat. Korban dari berbagai penyakit sosial tersebut terkadang malah
anak-anak yang berada di lingkungan sekitar pelaku kekerasan (di rumah dan
sekitarnya). Sementara sanksi yang mampu mencegah berbagai tindakan rusak
itu tidak dapat ditegakkan oleh keluarga sendiri. Keluarga mengharapkan
sanksi dari masyarakat dan negara. Ini semua menunjukkan bahwa masalah
keamanan –yang menjadi salah satu faktor penyebab kekerasan pada anak- juga
berkait dengan sistem sosial dan sistem persankian yang berlaku di masyarakat
(negara) bukan murni urusan keluarga saja.
Dengan demikian, sesungguhnya yang dibutuhkan oleh keluarga saat ini adalah
adanya sistem yang menjaga keluarga dan menjamin berjalannya fungsi
keluarga. Menciptakan kota ramah anak pada sistem kehidupan
sekuler-kapitalistik saat ini hanya akan manjadi program yang indah dalam teori
namun sulit dalam implementasi. Sebab, tidak ada dukungan sistem yang
mampu mewujukan semua itu.
Selamat datang di akhir
kehamilan. Barangkali anda hanya tinggal menunggu selama beberapa jam atau
beberapa hari ke sebuah proses yang mendebarkan yaitu melahirkan. Namun apapun
yang terjadi anda harus bersiap-siap melepaskan julukan sebagai calon ibu
dengan kata penuh makna "ibu". Namun sebelum hal tersebut terwujud
ada baiknya, kita mengetahui, sebetulnya proses melahirkan itu dimulai dengan
tanda-tanda seperti apa, hingga kita yakin jika kita mendapatkan tanda
tersebut, tenaga, mental, dan pikiran akan kita kerahkan guna menghadapi proses
melahirkan.
Pada kebanyakan wanita,
melahirkan dimulai antara minggu ke 39 dan 41 usia kehamilan. Namun karena lama
kehamilan setiap orang berbeda-beda, maka banyak bayi yang dilahirkan pada
salah satu minggu tersebut tanpa menunjukkan tanda-tanda prematur atau lahir
terlambat. Pada bulan-bulan akhir kehamilan, tubuh anda memproduksi progesteron
yang bertujuan melunakkan jaringan di sekitar cervix (leher rahim menghubungkan
uterus dan vagina) dan pelvis (panggul) untuk persiapan proses melahirkan.
Melahirkan di mulai saat kontraksi rahim mulai meregangkan jaringan di sekirar
cervix.
Tanda-tanda akah melahirkan di
awali dengan gejala:
Terasa nyeri di selangkangan
Anda akan merasakan nyeri di
bagian selangkangan karena ada tekanan sebagai akibat posisi kepala janin sudah
turun ke bawah, ke daerah rangka tulang pelvis. Lantaran janin menekan kandung
kemih, ibu hamil menjadi sering buang air kecil. Anda juga merasakan sakit pada
perut, mulas, sering buang air besar, dan buang angin.
Sakit pada panggul dan tulang
belakang.
Anda akan merasakan sakit
berlebih pada panggul dan bagian tulang belakang. Rasa sakit ini disebabkan
oleh pergeseran dan pergerakan janin yang mulai menekan tulang belakang.
Keluarnya Lendir Kental Bercampur
Darah
Selama kehamilan bayi anda
tersumbat dalam rahim oleh mucus (gumpalan lendir yang lengket pada leher
rahim). Saat persalinan dimulai dan cervix mulai membuka, gumpalan mucus tadi
terhalau. Pada saat bersamaan, membran yang mengelilingi bayi anda dan cairan
amniotik agak memisah dari dinding rahim. Penampakan dari darah dan mucus yang
keluar tampak bagai cairan lengket berwarna merah muda ini merupakan tanda anda
segera akan menjalani proses persalinan.
Kontraksi
Adalah tidak biasa bisa suatu
persalinan diawali dengan kontraksi yang kuat. Mulanya, kontraksi tersasa
seperti sakit pada punggung bawah, yang berangsur-angsur bergeser ke bagian
bawah perut. Beberapa menggambarkannya mirip dengan mulas saat haid. Saat mulas
bergerak kebagian perut dengan tangan dapat anda rasakan bagian perut tersebut
mengeras. Kejangnya mirip kontraksi Braxton Hicks (kontraksi palsu), namur
terasa teratur, semakin seiring dengan kemajuan proses persalinan. Rahim
tersusun oleh otot-otot longitudinal involuntary, yaitu otot-otot yang tak
dapat anda kontrol sesuka hati. Selama proses melahirkan, otot-otot tersebut
semakin menebal dan memendek seiring dengan setiap kontraksi, dan saat itu juga
otot-otot itu berangsur-angsur berhenti menipis, atau menghapus cervix. Proses
ini berlanjut hingga pembukaan cervix menjadi penuh, ukuran lebarnya antara
8-10 cm. Dewasa ini besarnya bukaan tidak lagi diukur dengan jari. Lima jari
berarti bukaan penuh.
Tahap awal dilatasi dari 1-4 cm
berlangsung paling lama. Kontraksi perlahan dan muncul setiap 15-20 menit, lalu
berangsur menguat dan semakin sering sehingga menjadi setiap tiga hingga lima
menit, yang membuat anda merasa tak nyaman. Bila air ketuban anda belum pecah,
lebih baik mendatangi rumah sakit begitu kontraksi terasa setiap 10 menit.
Begitu dilatasi servix mencapai 4 hingga 5 cm, kontraksi akan terasa semakin
cepat hingga seperti muncul bergelombang. Untuk mengatasinya ambillah nafas
pendek-pendek namun cepat, dan waktu untuk menarik nafas diantaranya akan
terasa sangat singkat. Bisa dikatakan inilah masa terberat melahirkan, yang
bisa membuat anda ingin memperoleh obat penghilang nyeri.
Pecahnya Air Ketuban
Pada beberapa kasus, membran
masih utuh hingga akhir tahap pertama persalinan. Kemudian, desakan kontraksi
dan tekanan kepala bayi anda pada mulut cervix menyebabkan pecahnya air
ketuban.
Saat air ketuban mulai bocor,
anda akan merasakan semburan air atau hanya rembesan, namun persitiwa
sebenarnya pecahnya air ketuban tidak terasa, karena membran tidak memiliki
syaraf. Tugasnya adalah menampung dua liter air amniotik steril, yang saat
keluar sekaligus juga membersihkan jalur persalinan. Seiring dengan pecahnya
membran, proses melahirkan akan berlangsung cepat. Kepala bayi akan berusaha
keras menekan cervix, untuk membukanya dan merangsang pelepasalan
prostaglanding untuk memacu kontraksi anda.